Cara Mengawinkan Cupang Hias


1. Untuk pembiakannya/mengawinkan ikan cupang, pilihlah ikan yang ekornya lebar dan seritnya tebal, bentuk ekor 180 derajat, badan besar dan ekor memanjang. Pilihlah ikan yang terbiasa bermain di tengah atau dasar air (bukan di permukaan air). Kombinasi warna cupang yang baik adalah yang di ekor dengan sirip sempura, tidak berantakan.
2. Untuk tempat pemijahan, cupang tidak perlu tempat luas. Cukup akuarium kecil, baskom, toples, atau ember plastik. Sebelum dipakai pemijahan, akuarium direndam dengan larutan PK encer sebelum akhirnya dibilas dengan air bersih, untuk mencegah jamur dan penyakit, dinding digosok dan dibilas air. Air sebaiknya diendapkan dan didiamkan 3 hari sebelum dipakai. Suhu yang dibutuhkan 21-31 derajat C, atau standartnya 25 derajat C. Dalam akuarium ditaruh tanaman yang telah dibersihkan. Bisa berupa enceng gondok atau kayu apuk.
3. Setelah tempat pemijahan selesai, masukkan terlebih dahulu cupang jantan, tunggu sampai cupang jantan membuat sarang-sarang busa, jika busa sudah tampak di permukaan air, masukan betina yang sudah matang kelaminnya. Selang 3-4 hari perkawinan selesai, dan betina menghasilkan 200-400 telur yang sudah dibuahi pejantan.
4. Angkat betina kalau sudah selesai bertelur, biarkan jantan dipemijahan, betina dipisah agar tidak memakan telurnya sendiri, sementara si jantan dibiarkan ditinggal, karena sangat membantu proses penetasan, usahakan si jantan diberi makanan yang cukup agar tidak memakan telurnya, dan begitu menetas, pisahkan pejantan. Pada usia 2-3 hari, benih tidak perlu diberi makan karena dalam tubuhnya masih terdapat kuning telur. Barulah pada hari ke-4, diberi makan Infusaria atau sejenis Plankton yang bisa dibeli di toko ikan hias. Pada hari ke-8, baru bisa diberi makan kutu air. Mengijak usia 1 bulan, anakan cupang harus dipisahkan sendiri - sendiri dalam botol (bisa botol aqua) untuk pembesaran.

Melatih Mental Cupang Hias


      Cupang unggulan diletakkan di tempat terpisah sesuai kategori. Maskot usahakan tidak dicampur dengan warna dasar atau warna kombinasi. Ukuran ikan diupayakan seragam. Hal itu membiasakan cupang bertemu sesama jenis. Tak jarang mental ikan cupang turun begitu melihat ikan cupang lain yang ukurannya lebih besar dan berbeda warna.
     Cupang hias siap kontes perlu dirawat di rak sendiri. Pakan menjelang kontes bervariasi, lain hobiis lain caranya, yang  umum dipakai seperti perawatan biasa, namun ada yang memberi 1-2 kroto per ekor cupang, jumlah cuk pun dibatasi, 5-7 ekor setiap sekali pemberian pakan. Blood worm tidak diberikan untuk mencegah cupang kegemukan sehingga tampak kurang sehat dan tidak lincah. Saking sayangnya, ada hobiis yang merawat ikan cupangnya di air mineral.
     Satu jam setelah pemberian pakan, sekat diambil satu per satu untuk melatih mental, jika dianggap ruangan kurang sinar matahari, cupang bisa dijemur selama 1,5 jam. Matahari pagi dan sore hari lebih baik karena tidak terlalu panas. Sinar matahari yang terlalu panas dapat membuat ikan cupang loyo.
     Akuarium yang tidak dibatasi, sekatnya diubah-ubah posisinya, Misalnya: Akuarium a pindah ke akuarium b, lalu ke akuarium c. Untuk sekedar Coba-coba, tidak ada salahnya maskot didekatkan dengan warna dasar, atau yang lainnya. Cupang hias pun dilatih berdekatan dengan yang berukuran lebih besar. 

Penggantian Air Cupang Hias


      Pengolahan air sangat penting agar cupang tetap sehat. Ganti air 50% sebaiknya dilakukan setiap hari, semakin sering air diganti pertumbuhan ikan cupang akan semakin cepat. Batas maksimal pergantian air 3 hari. Caranya cukup menyedot dengan selang plastik.
     Seminggu sekali air diganti total. Botol atau akuarium dicuci bersih kemudian dijemur agar kuman-kumannya mati. Cara lain untuk membunuh cendawan atau bakteri dengan merendam wadah itu dengan larutan PK dosis tinggi selama 1-2 jam, setelah itu wadah dicuci dengan bersih dan dijemur.
     Terlambat mengganti air menyebabkan penyakit, sisa pakan dan kotoran cupang yang mengendap di dasar air dapat menyebabkan penyakit misalnya: White Spot, Velvet, Busung dan Berak Putih. Serangan White Spot ditandai dengan bercak-bercak putih disekujur tubuh ikan. Penyebabnya adalah bakteri Ichtyophthirius Multifillis. Obati dengan cara memasukkan ikan ke dalam air yang sudah ditetesi dengan obat anti bakteri seperti Blitz Icht, dosis 4 tetes setiap 4 liter air.
     Cara sederhana dengan memasukan 1 sendok teh garam dapur ke dalam akuarium, atau ikan dimasukan ke dalam baskom yang telah dibubuhi garam dapur, dosis 2-3 sendok makan setiap liter. Karena reaksi cepat, perendaman ikan    yang sakit tidak perlu lama, begitu dicelupkan langsung diambil.
     Ciri serangan Velvet sirip ikan hias menguncup. Penyebabnya adalah parasit Saproglenia sp. Cara pengobatan dengan memberi obat anti bakteri seperti Blitch Icht, dosis 2 tetes per 4 liter air. Kemudian bubuhi 4 sendok makan. Ikan dimasukan ke dalam larutan itu selama 10 menit, selanjutnya ikan dipindah ke  tempat wadah lain dengan konsentrasi obat makin berkurang.
     Cara lain dengan pemberian obat anti bakteri, seperti Fismate atau Root Stop. Konsentrasi 0,3 – 0,5 ml/menit. Ikan didiamkan selama 30 menit, setelah itu masukan ikan kedalam air yang telah dibubuhi antibiotika, seperti Furazolidon, Tetracycline, dan Octazin selama 2-3 jam. Dosis yang dianjurkan setiap tablet 250 g dilarutkan ke dalam 20 liter air.
     Penyakit busung sulit dideteksi ciri-cirinya karena yang diserang organ dalam, biasanya hanya ditandai dengan perut ikan tampak membuncit. Penyebabnya bakteri Salmonella sp. Pengobatannya dengan merendam ikan selama 1-2 jam ke dalam larutan Flagil 500.
     Berak putih disebabkan Cacing Ascaris sp. Ia tidak menyebabkan kematian, tetapi pertumbuhan ikan dan warna ikan terhambat. Cara pengobatan dengan obat cacing, seperti Verominox atau Worm x , dosis 1 tetes per 5 liter air, setelah perlakukan selama 1 minggu ikan akan pulih kembali.
     Penyakit lain banyak disebabkan salah perawatan, seperti Bacul dan Gigit Ekor. Bacul ditandai dengan warna menjadi pucat. Kondisi ini selain disebabkan karena air kotor juga karena karena terlalu lama ditantang oleh ikan cupang hias lain yang ukurannya lebih besar. Sedangkan Gigit Ekor ditandai ikan sering menggigit ekor sendiri, ini disebabkan ikan kurang pakan, sering ditantang, gatal karena air tidak dikuras (terlalu kotor).
     Meskipun banyak obat-obatan di toko ikan, pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Perawatan secara hati-hati dan teratur, seperti pakan dan mengganti air teratur bisa mencegah penyakit. Salah perawatan  dapat membuat ikan “Jagoan” kalah sebelum bertanding.
Powered by Blogger